September 29, 2011

MEMBANGUN KESETIAAN


Bagi cowok, menggapai cinta dari cewek yang didambanya adalah harga mati. 
Gunung kan didaki, laut kan disebrangi. Resiko gak kuat atau tenggelam di 
tengah jalan itu dipikir belakangan. Yang penting semangat juang meraih cinta 
tidak terukur oleh apapun saking tingginya.
Bagi cewek, mendapatkan cowok yang ngayomi, dewasa, sabar, menyenangkan, dan 
mampu menyejahterakan hidupnya secara lahir-batin; adalah ukuran yang sering 
diidamkan. Bahkan ada yang sederhana mengukur kriteria ini dengan "yang penting 
materinya melimpah".

Jika cita-CINTA itu terwujudkan, maka ada yang mengukur gerbang pernikahan 
adalah puncak kenikmatan dunia. Makanya malam pertama dianggap sangat sakral. 
Tapi tidak sedikit juga yang gak sabar untuk milih 'curi start' :p. Jadinya 
malem pertama yang dijalani sebatas formalitas status, bukan kejutan sensasi he 
he.

Hari berganti hari. Bulan berganti bulan. Perjalanan pasangan yang saling 
mendambakan ini terus menghitung waktu menjalani kehidupan ini.
Ternyata, jalan kehidupan tidak selalu di puncak kemesraan, walau publik sering 
melihat pasangan ini terkesan fine-fine ajah. Jalan kehidupan demikian berliku, 
berkelok, berlubang, naik turun, dan kadang membuat kita sering terjatuh dan 
terjatuh lagi. Hingga, kesetiaan yang menjadi slogan terucap saat pertama kali 
berpegangan tangan bersumpah setia, menjadi sebuah kata kosong hilang rasa. 

Ternyata godaan datang silih berganti. Namanya godaan, tentu terukur "lebih 
baik" secara logika, dibanding pasangannya kini. Bagi cowok, biasanya "baik" 
dimaknai ukuran "fisik". Bagi cewek, biasanya dimaknai "kemapanan". Fisik tidak 
lagi se-semlohai dan se-maknyuss dulu. Kemapanan kadang hanya tinggal janji. 
Betapa, terbukti sangat mudah mendapatkan pesaing yang jauh lebih baik dari 
pasangan kita. Masalahnya tinggal 2 hal, (1) apakah penggoda itu mau dengan 
kita, dan (2) apakah kita itu mau dengan penggoda itu.

Sang penggoda akan datang makin banyak jika kita mempunyai kelebihan harta atau 
kedudukan/jabatan atau status kebangsawanan atau profesi tertentu yang mampu 
memukau massa. Ngapain sih menggoda, kalo gak dapat hasil apa-apa. Begitu juga 
kita akan mudah tergoda makala merasa LEBIH cantik/ganteng, kaya, berpangkat, 
dan status superior lainnya. 
Alasan kita membuka diri untuk penggoda pun bermacam-macam dalih. Ada karena 
tidak dipuaskan lagi dengan pasangan, ada yang terpaksa, dll. Tapi yang jelas 
banyak diantara kita yang aslinya bosan dengan pasangan. Manusia memang di-cap 
dari orok punya sifat mudah bosan dan sulit berterima kasih, kecuali 
orang-orang yang terpilih.

Bagaimana membangun kesetiaan? ada yang beralasan karena punya rasa cinta mati, 
yang tak lapuk oleh kerut-kerut ke-tua-an. Ada yang setia dengan alasan 
menghormati pengorbanan pasangan. Ingat sejarah betapa dulu merangkak, jatuh, 
senyum dan menangis bersama (kompak bener dah, red). Ada juga yang karena gak 
ada lagi yang mau dengan kita he he.

Mengukur kesetiaan tidak hanya sekedar dari fisik, materi, sex, pangkat dan 
kekuasaan. Kesetiaan butuh rasa pengertian dari pasangan. Pasangan berarti 2 
pihak yang saling membutuhkan dan saling melengkapi. Menentukan pasangan tentu 
berdasar kriteria kecocokan yang paling banyak, atau perbedaan paling kecil. 
Sejak awal membina, kita harus paham bahwa dibalik kelebihan yang menggoda, 
tentu tersembunyi kekurangan di banyak sudut.

Alangkah gegabahnya jika kita menuntut ke-abadi-an di dunia yang fana ini. Fana 
artinya tidak ada yang abadi. Keabadian adalah milik-NYA. Sebagai hamba, 
perlukah kita menuntut kekuasaan setinggi DIA. Pasangan adalah bagian 
ke-fana-an dunia ini. Namun pasangan dapat diajak menggapai kebahagiaan yang 
abadi di kehidupan berikutnya. Yaitu pasangan yang saling mengingatkan dan 
mendoakan untuk kebaikan semesta.

sumber : http://www.mail-archive.com

September 25, 2011

10 Langkah Bertahan Pas Patah Hati


1. Simpan kenangan2 indahmu
Simpan semua benda yang pernah dia kasih atau punya memori indah waktu masih berdua! Dikarungin, trus taruh di tempat yang selama ini paling “haram” kita jamah. Biar hati kita nggak tergerak buat liat-liat tuh barang-barang lagi! Kalo perlu, dihibahin ke orang aja.
2. Jangan teringat masa lalu
Buat sementara waktu jangan dulu deh pergi ke tempat-tempat pacaran favorit kita berdua waktu masih akur dulu. Lha, kalo barang-barang udah dijauhin, tapi kita tetap main-main ke tempat ini, jadi bernostalgila lagi dong?

3.Lakuin hal-hal yang selama ini dia larang kita lakuin
Misalnya, kalo selama ini kita terpaksa selalu motong pendek rambut karena dia nggak suka cowok gondrong, sekarang panjangin aja. Mau tuh rambut kutuan kek, ketombean kek, sebodo amat!
4.Lakuin hal-hal seru yang paling bisa bikin kita girang
Chatting, main PS, atau main bola sama anak-anak kampung? Terserah! Yang penting ekita happy.
5. Tambah frekuensi nongkrong bareng temen-temen!
biasanya temen tuh lebih tulus daripada pacar. Dan biasanya lagi, temen juga lebih banyak nyenenginnya daripada nyusahinnya. Makanya di saat-saat kritis kayak gini asiknya makin deket sama temen-temen.
6. Jangan menyendiri!
Ngapain sih berkurung di kamar atau pergi sorangan ke gunung dan pantai? Udah kayak anak ilang aja! Hari gini ngilangin patah hati kok pake cara remaja tahun 70-an! Sekarang udah 2004 gitu lho. Pergi dong ke mal, ke cafe, tempat bilyar, atau warung gaul.
7. Jangan curhat sama temen
Emang bener katanya nyeritain unek-unek ke sobat tuh bisa ngurangin beban. Tapi coba deh kita bayangin, kalo kita curhat abis-abisan dengan seluruh perasaan, bukannya malah bisa kebawa emosi ya? Jadi makin susah lupa deh sama dia. So, kalo mulut tetap gatel pengen curhat, seadanya aja ya.
8. Bikin sibuk diri
Man, bayangan mantan tuh paling sering nongol kalo kita lagi bengong. Makanya biar nggak bengong ekita mesti banyak bergerak. Ngebengkel bisa. Lari-lari keliling kompleks sambil ngecengin tetangga boleh. Atau kalo mau yang pake pahala, jadi asisten pribadi nyokap aja. He…he…he….
9. Nulis! Basi ya?
Tapi efeknya lumayan dahsyat lho! Waktu kita nulis cerita, puisi, atau nulis lirik lagu, biasanya perasaan nggak enak yang ngeganjel ikutan keluar tuh. Lha, kalo nggak bisa ngarang, bikin puisi, dan bikin lagu? Ya asal nulis aja, nulis apa lah! (Deeu…maksa sih!)
10. Terakhir
sering-sering jalan ke sarang cewek-cewek! He…he…he…. Dandan dengan style paling oke menurut kita, trus pasang sikap cool (es batu kali, ah!). Yah, siapa tau aja ada yang nyantol. Kalo nggak, lumayan kan buat cuci mata dan bikin seger badan doang sih!

September 24, 2011

10 Cara Bangkit dari Kesedihan

Setiap orang pasti pernah mengalami masa-masa sulit. Penyebabnya macam-macam, bisa karena sedang patah hati, sakit secara fisik, bokek alias tidak punya uang, dan semacamnya. Pada saat-saat seperti itu, bisa jadi orang mengalami frustrasi, depresi, dan ekstremnya, mencoba bunuh diri.

Mudah-mudahan Anda tidak usah seperti itu. Coba tip di bawah ini untuk menemukan kembali semangat diri.
1. Ayunkan tubuh dan bernyanyi
Pasang musik favorit, terutama yang berirama disko atau dance. Sambil bergoyang, Anda juga bisa ikut menyanyi.
2. Tersenyum
Tersenyum bisa ‘mengakali’ otak. Maksudnya, karena otot-otot Anda memaksakan senyum, otak akan berpikir bahwa Anda sedang senang.
3. Habiskan waktu dengan orang-orang tercinta
Ada orang yang senang kongkow dengan teman-temannya, ada juga yang senang bermain dengan anak-anak kecil. Terserah yang mana pilihan Anda, yang jelas pilihan kedua amat menyenangkan. Bayangkan Anda mencubit pipi seorang bocah, menyaksikan keriangannya menjilat es krim, bermain di kolam renang, atau melakukan apa pun. Percayalah, keriangan anak-anak akan menular pada Anda.
4. Hadiahi diri Anda sendiri
Kalau ada pekerjaan yang tidak Anda sukai, jangan ditunda. Segera kerjakan, supaya setelah itu usai, Anda bisa memberi kado bagi diri Anda sendiri. Hadiahnya tak usah mahal-mahal amat, bisa berupa memanjakan diri di spa atau salon, berendam di kamar mandi, membaca majalah atau buku, atau tak melakukan apa pun sambil mengunyah dua keping cokelat.
5. Bersihkan sekeliling Anda
Keadaan yang kacau balau memang bikin dada sesak. Karena itu, bebenahlah. Biarkan segala sesuatu berada di tempat yang seharusnya. Seni kuno Feng Shui menyebutkan bahwa mengenyahkan kekacaubalauan di suatu tempat berarti akan mengusir energi negatif dari sana. Cobalah.
6. Lakukan tindakan
Bila ada sesuatu yang membuat Anda cemas, entah itu kesehatan, pekerjaan, atau kehidupan rumah tangga, lakukan sesuatu. Jangan biarkan suatu masalah menjadi berlarut-larut, menggerogoti kebahagiaan Anda, dan ‘menikam’ apa yang seharusnya Anda peroleh.
7. Berpikir positif
Para konsultan psikologis tak akan pernah bosan menghadiahi kedua kata ini. Sebab, ujung-ujungnya, segala masalah bisa terasa lebih ringan kalau Anda selalu berusaha berpikir positif.
8. Jadi orang yang kreatif
Kalau cuma duduk melamun sambil mengeluh bahwa dunia ini tidak adil, sudah jelas dunia ini memang ‘terasa’ tidak adil. Anda tidak punya kesibukan, sih. Cari sesuatu yang menyibukkan diri, seperti mengerjakan pekerjaan tangan, memasak, berkebun, meredekorasi rumah, dan sebagainya.
9. Menulis
Banyak ahli setuju bahwa menulis dapat menghilangkan stres. Cobalah dengan menuangkan apa yang Anda alami ke dalam selembar kertas. Anda akan kaget melihat hasilnya.
10. Berolahraga
Manfaat olahraga pasti sudah Anda ketahui. Tapi, melakukannya ketika Anda sedang sedih, bisa jadi membawa kegunaan lain. Di antaranya adalah, membuat Anda lupa masalah, dan membawa semangat baru.

sumber : http://mansur12.wordpress.com